Heartdesign.my.id –
Jakarta (Heartdesign) – Umumnya, perayaan akhir tahun biasa melakukan tradisi bakar-bakar dan acara kumpul bersama keluarga atau teman sambil menikmati keindahan pesta kembang api, sehingga selalu menjadi momen yang dinantikan banyak orang.
Ternyata di negara lain memiliki tradisi perayaan akhir tahun yang berbeda dan unik. Lantas, seperti apa tradisi yang mereka lakukan saat perayaan akhir tahun? Berikut penjelasannya melansir dari berbagai sumber.
1. Tradisi Hogmanay di Skotlandia
Hogmanay adalah tradisi khas Skotlandia yang meriah untuk merayakan akhir tahun. Tradisi ini ramai dan meriah dirayakan di ibu kota Skotlandia, Edinburgh, pada malam tahun baru 29 Desember dan diikuti kota-kota besar lainnya.
Konon, tradisi Hogmanay memiliki sejarah penting yakni berasal dari masyarakat bangsa Viking yang merayakan titik balik matahari musim dingin pada akhir bulan Desember sejak tahun 1604.
Baca juga: Mengintip tradisi perayaan tahun baru di Jerman
Tradisi Hogmanay identik dengan menyalakan api unggun, obor, hingga bola api raksasa yang diarak-arak ke pinggir jalan perkotaan.
Selain itu, juga tak tertinggal dengan perayaan kumpul bersama sambil menikmati pesta makan, seperti makanan kue buah, roti manis, dan roti hitam.
Momen puncak dari perayaan ini yakni secara bersama-sama menyanyikan lagu Robert Burns berjudul Auld Lang Syne yang diiringi melodi rakyat tradisional Skotlandia.
Dalam tradisi Hogmanay, terdapat kepercayaan “First-Footing” yakni orang yang pertama kali masuk rumah setelah perayaan akhir tahun pada tengah malam, dipercaya akan dapat keberuntungan.
2. Tradisi Shogatsu di Jepang
Di Jepang, tradisi perayaan akhir tahun menjadi momen penting yang dirayakan pada 1-3 Januari tiap awal tahun baru.
Shogatsu bukan hanya menyambut tahun baru, tetapi juga kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, mensucikan diri, dan memulai tahun baru dengan harapan baik.
Menjelang akhir tahun, rumah-rumah di Jepang akan dibersihkan dan dihias berbagai ornamen dari pohon pinus, bambu, dan plum.
Baca juga: Ragam tradisi perayaan tahun baru di seluruh dunia
Dalam tradisi ini, masyarakat Jepang biasanya melakukan Pesta Bonenkai yaitu pesta melupakan tahun lalu, menyantap berbagai makanan, seperti toshikoshi soba (mi soba) yang dipercayai dapat berumur panjang, osechi ryori, otoso (anggur beras manis), dan ozoni (sup dengan kue beras).
Lalu, mereka akan mengunjungi kuil atau tempat suci yang disebut Hatsumode, melihat pemandangan matahari terbit pada tahun baru pada tanggal 1 Januari atau disebut Hatsu-hinode, dan mengirim kartu ucapan tahun baru ke kerabat dekatnya.
3. Tradisi Jolabokaflod di Islandia
Jolabokaflod merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Islandia dalam perayaan akhir tahun sekaligus hari Natal.
Tradisi ini dikenal dengan saling memberi kado yang berisi buku baru, sehingga disebut “Banjir Buku Natal”. Kemudian, buku dari kado tersebut dibaca bersama dengan kerabat dekat sambil menikmati cokelat panas atau bir.
Pelaksanaan tradisi Jolabokaflod dilakukan pada tanggal 24 Desember, malam Natal, dan terus berlanjut hingga tanggal 6 Januari.
Asal mula tradisi ini berawal dari budaya masyarakat Islandia yang menyukai budaya sastra dan membaca, sehingga tradisi ini selalu dilakukan saat perayaan Natal dan akhir tahun.
Baca juga: Tradisi unik merayakan tahun baru masehi di berbagai daerah Indonesia
4. Tradisi Reveillon di Brasil
Pada momen akhir tahun, Brasil memiliki ragam keunikan dalam merayakannya yang disebut Reveillon.
Dalam tradisi Reveillon, pada tengah malam masyarakat Brasil akan berada di pantai dan melompati tujuh gelombang arus pantai sambil mengucapkan keinginannya.
Lalu, orang Brasil akan memakai baju warna putih, pakaian dalam berwarna-warni agar mendatangkan nasib baik, makan kacang lentil untuk mendapatkan kemakmuran, makan dua belas buah anggur saat tengah malam, dan tidak makan daging unggas.
5. Tradisi lempar piring di Denmark
Di Denmark, tradisi unik melempar piring menjadi bagian penting dari perayaan akhir tahun. Warga Denmark biasanya mengumpulkan piring lama sepanjang tahun, lalu melemparkannya ke pintu rumah teman atau keluarga pada malam tahun baru.
Tradisi ini dipercaya akan membuang keburukan orang yang melempar piring dan membawa keberuntungan bagi orang yang menerima lemparan tersebut. Semakin banyak piring yang pecah di depan pintu, dipercaya akan semakin banyak keberuntungan yang datang.
Selain itu, memecahkan piring diibaratkan sebagai nasib buruk pada tahun lalu dan membuang keburukan tersebut yang kemudian siap menyambut hidup baru.
Baca juga: KAI Bandara siapkan 487.728 kursi selama libur Natal dan tahun baru
Baca juga: BI menyediakan uang layak edar Rp133,7 triliun sambut natal-tahun baru
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © Heartdesign 2024
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.antaranews.com/berita/4538330/punya-tradisi-yang-unik-begini-cara-negara-lain-merayakan-akhir-tahun